Rabu, 11 Juli 2012

Sejarah Singkat Kota Cilegon

Profil

Nama Resmi:Kota Cilegon
Ibukota:Cilegon
Provinsi :Banten
Batas Wilayah:Utara: Kabupaten Serang (Kecamatan Pulo Ampel)
Selatan: Kabupaten Serang (Kecamatan Waringinkurung, Mancak dan Anyer)
Barat: Selat Sunda
Timur: Kabupaten Serang (Kecamatan Bojonegara dan Kramatwatu)
Luas Wilayah:175,50 Km²
Jumlah Penduduk:423.708 Jiwa 
Jumlah Kecamatan:Kecamatan :8, Kelurahan : 43
Website::http://www.cilegon.go.id

(Permendagri No.66 Tahun 2011)




Sejarah


Cilegon merupakan wilayah bekas Kewadenaan (Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang Wilayah Cilegon), yang meliputi 3 (tiga) Kecamatan yaitu Cilegon, Bojonegara dan Pulomerak.
Berdasarkan Pasal 27 Ayat (4) UU No 5 tahun 1974 tentang Pokok Pokok Pemerintahan di Daerah, Cilegon kiranya sudah memenuhi persyaratan untuk dibentuk menjadi Kota Administratif. Melalui surat Bupati KDH Serang No. 86/Sek/Bapp/VII/84 tentang usulan pembentukan administratif Cilegon dan atas pertimbangan yang obyektif maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1986, tentang pembentukan Kota Administratif Cilegon dengan luas wilayah 17.550 Ha yang meliputi 3 (tiga) wilayah Kecamatan meliputi Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan 1 Perwakilan kecamatan Cilegon di Cibeber ,sedangkan kecamatan Bojonegara masuk Wilayah kerja pembantu Bupati KDH Serang Wilayah Kramatwatu.
Berdasarkan PP No. 3 Tahun 1992 tertanggal 7 Februari 1992 tentang Penetapan Perwakilan Kecamatan Cibeber, Kota Administratif Cilegon bertambah menjadi 4 (empat) Kecamatan yaitu Pulomerak, Ciwandan, Cilegon dan Cibeber.
Dalam perkembangannya Kota Administratif Cilegon telah memperlihatkan kemajuan yang pesat di berbagai bidang baik bidang Fisik, Sosial maupun Ekonomi.
Hal ini tidak saja memberikan dampak berupa kebutuhan peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, tetapi juga memberikan gambaran mengenai perlunya dukungan kemampuan dan potensi wilayah untuk menyelenggarakan otonomi daerah.
Dengan ditetapkannya dan disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon, status Kota Administratif Cilegon berubah menjadi Kotamadya Cilegon, dengan duet kepemimpinan Drs. H. Tb. Rifai Halir sebagai Pejabat Walikota Cilegon dan H. Zidan Rivai sebagai Ketua DPRD Cilegon.

Arti Logo


A. Bentuk Ukuran dan Arti Lambang
1. lambang Daerah berbentuk perisai yang didalamnya terdapat bentuk gambar dan warna serta di bagian atas terdapat tulisan “ KOTA CILEGON” dan di bagian bawah didasari pita yang bertuliskan

“ AKUR SEDULUR JUJUR ADIL MAKMUR”

B. Lambang daerah terdiri dari 3 (tiga) bagian dengan perincian sebagai berikut :
B.1. Bentuk Gambar Terdiri Dari :
1. Bintang yang berujung 5 (Lima) melambangkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa adalah asas yang luhur;
2. Tugu Geger Kota Cilegon yang menjulang tinggi melambangkan kekompakan aparat dengan seluruh lapisan masyarakat yang beraneka ragam suku dan agama;
3. Lidah Api yang berujung 9 (sembilan) melambangkan semangat yang berkobar-kobar tiada henti;
4. Padi dan kapas melambangkan Kota Cilegon cukup sandang dan pangan
5. Pena melambangkan Kota Cilegon sebagai Kota Pendidikan
6. Gunung adalah Gunung Batur sebagai Zona basis gerilya para pejuang Kota Cilegon;
7. Dinding adalah Dinding Benteng Surosowan yang terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) bata dan 4 (empat) puncak;
8. Gapura Kaibon melambangkan Kota Cilegon sebagai pintu gerbang antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra;
9. Ombak laut berjumlah 9 (sembilan) melambangkan Masyarakat Kota Cilegon yang dinamis dan energik;
10. Laut dan Jangkar melambangkan Kota Cilegon adalah Kota Pelabuhan sebagai jembatan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
11. Roda Gigi melambangkan Kota Cilegon sebagai Kota Industri
12. Pita Melambangkan Persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Cilegon yang kuat

B.2. Warna dan Lambang Daerah terdiri dari :
1. Warna Merah melambangkan Keberanian dan Dinamis didasari kebenaran;
2. Warna Putih melambangkan Kesucian dan Kejujuran;
3. Warna Kuning Emas melambangkan Keadilan, Kekuasaan, Kewibawaan dan Keagungan;
4. Warna Hitam Melambangkan Kesejukan, Kesegaran dan Kemakmuran;
5. Warna Biru Melambangkan Keaslian, Kejernihan dan Kesentosaan;
6. Warna Coklat melambangkan Keteguhan dan Semangat.

B.3. Lambang Daerah yang terdiri atas bentuk, gambar dan warna mempunyai makna :
1. Kapas berjumlah 17 (Tujuh belas), Roda Gigi berjumlah 8 (Delapan) dan Padi berjumlah 45 (Empat Puluh Lima) yang bermakna kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945;
2. Dinding Bata Benteng Surosowan berjumlah 27 (dua puluh tujuh), puncak benteng berjumlah 4 (empat), Lidah Api berjumlah 9 (sembilan) dan Ombak Laut 9 (sembilan) mempunyai makna kelahiran Kota Cilegon, 27 April 1999
3. Arti semboyan lambang daerah adalah sebagai berikut :
i. Akur Sedulur
Berarti Wancana dan Konfigurasi ke-Bhinekaan Indonesia yang perlu tetap indah terjalin dalam wujud persatuan yang utuh, harmonis, saling mendukung, damai dengan sesama, rasa saling menghargai dalam kehidupan yang kosmopolitan multi etnis;
ii. Jujur
Berarti Esensi kehidupan yang hakiki adalah semata-mata Anugerah Allh SWT, oleh karena itu amanah harus dapat terpelihara dan ditanamkan dengan kejujuran terhadap diri sendiri atau dengan sesama serta kepada-Nya;
iii. Adil Makmur
Berarti kebutuhan dan menyiratkan keinginan keadilan yang berkemakmuran dan kemakmuran yang berkaidalan lahir batin bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana

Nilai Budaya


Nilai Budaya

Kehidupan Sosial Masyarakat  
Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir (1991-2005) Jumlah Penduduk Kota Cilegon bertumbuh sebesar 47,18 % (dari 228.230 jiwa tahun 1991 menjadi 335.913 jiwa tahun 2005). Perkembangan jumlah penduduk Kota Cilegon pada periode 2001-2005 bergerak secara rata-rata 2,66% pertahun. Masih cukup tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kota Cilegon tersebut terutama dipengaruhi oleh peristiwa migrasi masuk (pencari kerja)

Kultur Budaya
Karakteristik budaya masyarakat Cilegon tidak terlepas dari sejarah Kesultanan Banten sebagai pusat penyebaran Agama Islam dan indentik dengan buday ke-Islaman-nya. Budaya yang bernafaskan ke-Islam-an ini sangat mewarnai kehidupan keseharian adat istiadat yang sampai sekarang hidup di kalangan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut : Kota Cilegon berada dengan kesultanan Banten, bekas-bekas kebesarnya berupa bangunan kuno di beberapa tempat seperti Istana Surosowan, Kaibon, Banteng Spelwijk dan peninggalan sejarah lainnya seperti situs-situs yang tersebar diberbagai tempat. Jarak antara Kota Cilegon dengan Kasultanan Banten sekitar 15 Km.

Kesenian Daerah
Kota Cilegon mencerminkan seni budaya tradisional yang memiliki kekhasan dan nilai budaya tradisional yang tinggi. Salah satu warisan Kesultanan Banten di bidang kesenian yang masih dilaksanakan masyarakat adalah seni Debus dan Terbang Gede. Disamping itu masih ada pertunjukan seni yang tidak kalah menariknya seperti Seni Beluk, Ubrug, Patingtung dan Gecle.

0 komentar:

Posting Komentar

About me

Maaf Ya, Di Blog Ini Tidak Di Ijinkan Untuk Klik Kanan

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Minima 4 coloum Blogger Template by Serdadu Banten.
Simplicity Edited by Serdadu Banten's Template