Tampilkan postingan dengan label Puisi Cinta Bag 08. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Cinta Bag 08. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Juli 2012

Doaku Buatmu Kekasih

0 komentar


Telah ku pendamkan perasaan ini…
Jauh di lubuk hati
Pasti takkan ada yang tahu
Hendak ku ungkapkan terasa malu
Andai cinta ditolak…hati akan terluka
Lalu ku doakan buatmu kasih
Agar terbuka pintu hatimu
Menerima diri ini seadanya

Doaku buatmu kasih…
Jangan diacuhkan perasaanku ini
Hati bergelora…
Jantung berdegup kencang
Tatkala kutatap wajahmu

Hendak disapa…
Lidah kelu…bisu seribu bahasa
Lantas hanya sebuah senyuman…
Penuh ikhlas kulemparkan padamu
Namun, apa ada pada senyuman…?
Jika hati ini memberontak duka
Kasih yang dipuja tak mengerti

Maka ku doakan buatmu kasih
Agar lembutlah hatimu
Untuk menerima rinduku ini
Sebagai pengobat segala resah di dada
Agar terbuka pintu hatimu
Untuk menerima cintaku…
Yang kian hari kian payah kupendam

Aku hanyalah lelaki biasa yang ingin dicinta
Dan hanya kaulah yang bisa menggetarkan duniaku
Namun, kadangkala hati rasa sangsi
Diakah takdir ku?

Harapan Yang Tak Abadi

0 komentar


Gelap sudah…
Kini tak ada lagi seberkas cahaya penerang
Hilang…hilang dan sirna sudah…
Hanya kesunyian memecah tabir kehidupan…
Bersama rentang mimpi yang tak penah ada
Dalam langkah yang telah gontai…
Hanyut terbawa duka yang tak terobati

Cinta…
Kini tak ada lagi, sebab malam tak bertanda…
Dan siang tak bercahaya, tertunduk malu dibalik awan
Hanya angin yang datang mengejek
Lewat serpihan debu-debu yang berterbangan

Kenangan…
Kini hanya sepantas angin berlalu…
Tinggalkan kehampaan dengan segumpal rindu dan kecewa
Hanya derita tanpa penawar…
Yang terbalut sekeping hati yang telah patah

Semuanya hanya kosong…
Menggambarkan berjuta harapan yang tak abadi
Semuanya hanyalah sebuah titipan…
Yang tak guna untuk disesali…
Berawal saat fajar, berakhir dikala senja

Tanpa Kau Fikir

0 komentar


Tahukah kau…
Suara ombak di tempatku berbeda dengan di tempat mu
Begitu jua saat fajar sinarannya berbeda di saat senja…
Dan semua itu membuat hati ini bertanya…
Kenapa harus ada derita bila bahagia tercipta…
Kenapa membedakan sang hitam bila putih menyenangkan…
Kenapa kau ajarkan aku bahagia, kau berikan aku derita

Atau Mungkin…
Senja kan tiba diperaduan yang tak berharap
Cahayanya menerangi batas-batas penderitaan
Pada malam yang tak berbintang dan fajar yang muram
Tanpa kepastian dari bekas-bekas yang tertinggal
Meraba kedalaman hati yang telah kosong kemudian menghilang
Yang telah hanyut dibawa ombak

Kini…
Sanggupkan aku berjalan dalam kegelapan…
Sebab lentera kehidupan telah kau tiup…
Berlalu saat kau menghilang begitu saja…
Tanpa ada sebuah kata yang bertahta dihati…
Hanya perbedaan dan perubahan yang ku tak tahu…
Kemana arah dan kemana tuju…
Yang kau lempar sambil menutup mata…
Tanpa kau fikirkan.

Maafkan Aku

0 komentar


Kegundahanku coba menghantuiku
Kerisauan ku coba tuk melupakanmu
Maafkan aku yang membenci dirimu.
Ku tak ingin ini terjadi tapi haruslah terjadi juga

Maafkan aku yang tak ingin menyapa dirimu
Ku tak ingin terluka oleh keangkuhan sikapmu itu
Derita yang kutahan melukai jiwa ini…
Luka yang kau berikan…
Meninggalkan setiap semangat hatiku…

Mengapa engkau angkuh kepadaku…?
Menepiskan semua pertanyaanku…
Meninggalkan kesendirianku…

Kau takkan pernah bisa untuk menjawabnya!
Karena engkau tak ingin menjawabnya…
Ku ingin melupakan dirimu
Menghapus semua kenangan tentangmu
Dan menyendiri untuk melupakanmu

Tetapi…
Buanglah tatapanmu dariku…
Yang kan membuatku ingat dirimu kembali
Yang kan melukai batinku lagi…
Dan yang kan mengusik mimpi mimpiku kembali

Kau terlalu angkuh tuk kutemani…
Terlalu sombong tuk kudekati…
Terlalu munafik tuk ku berbagi…

Maafkan aku…
Aku hanya ingin kau mengerti tentang risau hati ini
Dan buanglah angkuhmu untuk diriku…
Yang kerap kali melukai jiwa ini

Aku ingin kau kembali…
Kembali pada diri ini…
Karena aku…

Sebuah Surat

0 komentar


Pintu kamar ini telah tertutup
 
Jalan itu tinggal kerikil dan debu
 
Hujan yang datang tiba-tiba…
 
Kitalah yang terhempas di pantai
 
Dan mencatat atas nama pencarian cinta

Yang kita ketahui bagai pelayaran…
 
Akan kembali ke pelabuhan menuju jalan diri
 
Demikianlah aku akan menulis padamu…
 
Dari kamar ini yang sering menyaksikan pernyataan hidupku

Tetapi entah untuk ke berapa kali surat ini tertutup…
 
Dan diam…dengan keinsafan daun-daun luruh…
 
Menghentikan impian subuh

Apa Gunanya Kesal

0 komentar


Apa gunanya kesal...
 
jika segalanya sudah terlambat...
 
tak mungkin berpaling lagi...
 
menyambung suatu kebodohan...
 
kerana yang berlaku ...
 
adalah bukti kecuranganmu teramat nyata......

Hasratku Kepadamu

0 komentar


Hasrat ku kepadamu

Bagaikan hasrat ke kepuncak

Terpendam bisu aku kalah, rebah dan lemas

Hatimu di menangkan orang lain



Saat ini

Tak seorangpun menoleh lagi padaku

Seakan dunia ikut tertawa

Membiarkanku di awang awang

Agar neraka menjadi milikku

Dan kehancuran bersama ku saat ini

About me

Maaf Ya, Di Blog Ini Tidak Di Ijinkan Untuk Klik Kanan

Powered By Blogger
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Minima 4 coloum Blogger Template by Serdadu Banten.
Simplicity Edited by Serdadu Banten's Template