Senin, 06 Agustus 2012
Cara Menambahkan Tulisan Melayang Di Blog Dan Float Image Yang Berjalan
Untuk menambahkan tulisan melayang beserta float image berjalan ke blog kamu?
Caranya:
1. Letakkan code berikut ini di atas code ]]></b:skin>:
#hehehe_asepjikuganteng {
position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; right:0px;
clip:inherit;
_top:expression(document.documentElement.scrollTop+
document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }
#hehehe_asepjikuganteng {
position:fixed;_position:absolute;bottom:0px; left:0px;
clip:inherit;
_top:expression(document.documentElement.scrollTop+
document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expression(document.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }
2. Kemudian letakkan juga code berikut ini di atas </body>:
<center><div id="hehehe_asepjikuganteng" style="" width="100%"><marquee direction="left"><img src="http://i759.photobucket.com/albums/xx232/asepjiku/hihi/3.gif" /><a style="font-size: 20px; color: rgb(0, 255, 0);">blogwalking.. Selamat datang di blog saya.</a></marquee></div></center>
Ganti URL (link gambar) yang berwarna biru dengan URL/link tempat gambar kamu disimpan!
Ganti juga tulisan yang berwarna kuning sesuka hatimu..! Bebas koq, ngga ada yang melarang. Hehehe...
Untuk contoh blognya di blog saya yang lain click di sini
Cara Membuat Salam Pembuka Dan Penutup Di Blog
ript ini sudah ada di postingan Script Unik untuk Menyambut Pengunjung. Namun jika sobat ingin yang lebih simpel, scriptnya sebagai berikut:
<SCRIPT quality='high' type='text/javascript'>
var name = prompt("Welcome!!! di serdadu-banten.blogspot.com", "your name here ");
alert("Salam kenal ya "+name)
//
alert ("SELAMAT DATANG DI serdadu-banten.blogspot.com Kami sarankan anda memakai browser Mozilla Firefox. ")
// goodbye alert
function goodbye(){
alert('Hayooo.... mau kemana! He..he..he.. O iya terima kasih atas kunjungannya! Lain kali kalau ada waktu luang jangan lupa main ke sini lagi ya..! THANKS AND VISIT MY BLOG AGAIN, OK..!');
}
parent.window.onunload=goodbye;
//<![CDATA[
//]]>
//<![CDATA[
//]]>
</SCRIPT>
Ganti alert yang berwarna merah sesuka hatimu, hehe..
Cotoh blognya click di sini
Selamat mencoba...
Senin, 30 Juli 2012
Aku ada Untukmu
Aku ada untukmu hadiah terbaik bagiku
Bukan gantungan bintang dilangit rajutanku
Bukan juga menariknya anggur merahmu
Diantara sajian intan ditempat tak berbayang
Berlarilah kelautan cintaku
Dekat sebuah kayu bersilang disana
Dekat diatas rumput yang memerah
Direndaman jerami dijengkalku
Sudah...aku sudah merangkainya untukmu
Sudah juga menangis untukmu
Diamlah dekatku...karena kau tenang disini
Bijaklah disaat kebodohan menjadi kegembiraanmu
Inilah saatnya tepat, sebab malam tak bertanda
Juga siangnya tak berpamit
Berjalanlah terus... bukannya sendiri
Kasihku memegangmu...
Sampai untaian terakhir dipinggiran waktu
Bukan gantungan bintang dilangit rajutanku
Bukan juga menariknya anggur merahmu
Diantara sajian intan ditempat tak berbayang
Berlarilah kelautan cintaku
Dekat sebuah kayu bersilang disana
Dekat diatas rumput yang memerah
Direndaman jerami dijengkalku
Sudah...aku sudah merangkainya untukmu
Sudah juga menangis untukmu
Diamlah dekatku...karena kau tenang disini
Bijaklah disaat kebodohan menjadi kegembiraanmu
Inilah saatnya tepat, sebab malam tak bertanda
Juga siangnya tak berpamit
Berjalanlah terus... bukannya sendiri
Kasihku memegangmu...
Sampai untaian terakhir dipinggiran waktu
Bahasa Kalbu
Kau satu terkasih…
Kulihat disinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu
Didalam senyummu…
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu…
Bertahta dibenakku
Dan aku kan mengiringi…
Bersama disetiap langkahmu
Percayalah hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu
Kasih…
Kakinlah, hanya aku yang paling memahami
Resah arti kejujuran diri…
Indah sanubarimu kasih
Percayalah…
Kulihat disinar matamu
Tersimpan kekayaan batinmu
Didalam senyummu…
Kudengar bahasa kalbumu
Mengalun bening menggetarkan
Kini dirimu yang selalu…
Bertahta dibenakku
Dan aku kan mengiringi…
Bersama disetiap langkahmu
Percayalah hanya diriku paling mengerti
Kegelisahan jiwamu kasih
Dan arti kata kecewamu
Kasih…
Kakinlah, hanya aku yang paling memahami
Resah arti kejujuran diri…
Indah sanubarimu kasih
Percayalah…
Aku Masih Milikmu
Tak pernah ku berfikir untuk bermimpi
Tak pernah ku bayangkan untuk memiliki
Aku Tahu hatimu yang tak bertepi
Teguhnya cintamu padaku hingga kini
Aku tak berharap kau selalu menantiku
Aku tak ingin kau selalu bersedih memikirkanku
Aku tak ingin cinta ini pahit bagai empedu
Namun kuakui...aku juga tak kuasa melupakanmu
Kini t'lah dapat kubayangkan akan dirimu
Kini t'lah dapat kuimpikan berdua hanya bersamamu.
Namun mengapa hingga kini kau belum dapat kurasakan nyata didepanku...?
Kasih...
Maafkan daku hingga kini masih membuatmu menunggu
Namun kuatkah kau untuk selalu tetap setia...?
Kasih...
Aku yakin kau selalu utuh hanya untukku
Dalam lamunanku...Dalan Mimpiku...Dan disetiap langkahku...
Hanya dirimu seorang dalam hatiku.
Yang kuucapkan bukanlah palsu
Yang kuutarakan bukanlah dusta
Aku cinta padamu,...Aku sayang padamu
Hingga kini ku masih sendiri dan hanya untukmu
Tak pernah ku bayangkan untuk memiliki
Aku Tahu hatimu yang tak bertepi
Teguhnya cintamu padaku hingga kini
Aku tak berharap kau selalu menantiku
Aku tak ingin kau selalu bersedih memikirkanku
Aku tak ingin cinta ini pahit bagai empedu
Namun kuakui...aku juga tak kuasa melupakanmu
Kini t'lah dapat kubayangkan akan dirimu
Kini t'lah dapat kuimpikan berdua hanya bersamamu.
Namun mengapa hingga kini kau belum dapat kurasakan nyata didepanku...?
Kasih...
Maafkan daku hingga kini masih membuatmu menunggu
Namun kuatkah kau untuk selalu tetap setia...?
Kasih...
Aku yakin kau selalu utuh hanya untukku
Dalam lamunanku...Dalan Mimpiku...Dan disetiap langkahku...
Hanya dirimu seorang dalam hatiku.
Yang kuucapkan bukanlah palsu
Yang kuutarakan bukanlah dusta
Aku cinta padamu,...Aku sayang padamu
Hingga kini ku masih sendiri dan hanya untukmu
Menanti Jawaban (1)
Malam ini tak ku lihat lagi sinar rembulan
Yang senantiasa memberikan ku penerang disaat malam
Yang menemani kesendiriaanku disaat hati lara
Ada apa gerangan…oh, sang rembulan…?
Mengapa kini wajah nan ayu tertunduk membisu…
Hingga tak mau muncul kembali…
S’lalu menghindari di kala ku sepi…
Tak ada kabarmu hingga kini…
Ada apa denganmu…oh, sayang…?
Kasih…jangan biarkan aku bertanya sendiri…
Sudihkah kau membiarkan ku terluka teramat dalam…
Bagai kumbang yang patah sayapnya dan terjungkal…
Hingga jatuh ke bumi hingga susah bangkit kembali…
Kasih…ada apa gerangan denganmu…
Bagai dawai yang tak merdu lagi…
Yang kau tinggal kan tanpa kau petik lagi
Bagai hati ini yang kau tinggalkan hingga kesepian
Kasih…ada apa gerangan denganmu…
Jawablah…sayang…
Apakah kau telah beralih haluan
Dalam mengarungi rentang kehidupan ini
Sayang…jawablah
Aku akan ikhlas menerima segala jawabmu
Doa Jodoh (1)
Ya Allah…
Seandainya telah engkau catatkan…
Dia adalah milikku, tercipta buatku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagian antara kami
Agar kemesraan itu abadi
Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ketepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi, Ya Allah…
Seandainya telah engkau takdirkan
Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengerti
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah…
Agar aku bisa bahagia
Walaupun tanpa bersama dengannya
Ya Allah…Yang Tercinta
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya
Ya Allah…Ya Tuhanku
Pasrahkanlah aku dengan takdirmu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan…
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui…
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku kearah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yg beriman
Supaya aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau redhoi
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin
Seandainya telah engkau catatkan…
Dia adalah milikku, tercipta buatku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagian antara kami
Agar kemesraan itu abadi
Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ketepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi, Ya Allah…
Seandainya telah engkau takdirkan
Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengerti
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah…
Agar aku bisa bahagia
Walaupun tanpa bersama dengannya
Ya Allah…Yang Tercinta
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya
Ya Allah…Ya Tuhanku
Pasrahkanlah aku dengan takdirmu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan…
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui…
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah…
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
Menjuruskan aku kearah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yg beriman
Supaya aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau redhoi
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Tetesan Nada
Disaat aku mendengar nada…
Hatiku meneteskan butiran-butiran kata…
Untuk memecahkan kesunyian ini
Mendaur arti rintihan dari segumpal jiwa
Semua yang terjadi bukanlah dipinta
Semua yang berlaku bukanlah direncana
Hanya saja, semua itu menjadi teman di kala sepi
Menjemput fajar yang akan kembali bertahta
Kemudian kembali terdiam dan tertunduk malu
Disaat siang berlalu tak berpamit
Seandainya nada itu mampu berkata
Tentu warna itu kembali bercahaya
Bukan seperti saat ini, diam tampak buram!
Saat ini nada itu hanya mampu diteteskan
Melalui butiran-butiran kata yang sukar dimengerti
Sepanjang perjalanan hidup ini
Dalam pengembaraan yang ku tak pernah singgah
Semuanya masih tetap misteri
Disaat mata tak lagi sudi menoleh…
Hati terisris mengalir hingga kenadi
Disaat bibir tak mampu lagi berucap…
Hanya diam dengan seribu tanya
Disaat aku mendengar nada…
Yang mendengar hanyalah bayangan
Bayangan yang tak pernah nyata
Sebuah kenyataan yang enggan diuraikan
Kapankah Saat Itu…?
Saat aku yakin, mata ini lelah
Waktu berhenti berdetak terbuai mimpi
Lamunan pun menghilang, tiada suara lagi
Diam tuk menunggu saat yang tepat
Saat waktu kembali berputar
Datang seiring nada yang kudengar
Irama yang selama ini ingin ku nikmati
Menyambut pagi yang cerah nan indah
Memecahkan sepi dibalik tirai yang bercahaya
Benarkah jiwa ini tlah tersentuh embun pagi…?
Oleh lamunan yang telah engkau titipkan
Namun…sinarannya masih enggan tuk menjawab
Apakah ini penyebab langkahku tergontai…?
Atau kau juga menunggu saat yang tepat…?
Saat hati ini yakin, kenyataan menjadi mimpi
Waktu terus berputar tetapi cahayanya kembali redup
Tetesan embun-embun pagi tlah kering
Sinarannya membakar dengan garang
Membuat hati ini kembali sepi…
Kembali diam…
Kapankah saat itu akan tiba…?
Saat-saat hatimu menghampiri hatiku…
Saat-saat yang tlah lama aku tunggu…
Saat-saat dengan sejuta restu…
Saat-saat menjadi sahabat sehatimu…
Aku Berlalu Dengan Sejuta Tanya
Tak ada niatku tuk berjumpa denganmu saat itu
Namun langkahku seakan kau tuntun kearahmu
Bukan karna bumi bergeser ataupun bergoncang
Namun jantungku berdegup kencang, kala itu
Kemudian berlarilah engakau dengan sejuta senyummu
Saat aku mulai menghampirimu, mencoba mendekatimu
Namun kau menjauh dari sudut pandanganku
Yang membuat langkahku menjadi gontai
Aku bimbang, aku menjadi ragu…
Timbul berjuta pertanyaan yang menghampiriku
Burukkah ini?…atau aku yang terlalu kepadamu…?
Semua pertanyaan itu sukar kujawab
Lalu kudengar lontaran kata, namun bukan darimu
Cuaca yang dingin membuat tubuhku kepanasan
Udara yang sejuk membuat tubuhku berkeringat
Jiwa yang seakan tenang sukar terkendali
Dibalik lontaran kata itu
Aku bertanya tentang dirimu
Namun tak ada jawaban, hanya diam
Tiada kata pembuka malam itu
Dan aku berlalu dengan sejuta tanya, Kenapa…?
Kau Yang Ada Di Hatiku
Dari celah dinding kalbu
Dalam suatu pemisah
Antara kau dan aku
Kutatap seraut wajah manis
Yang kau lukis dengan goresan kanvas biru
Lahirkan senyum ranum
Yang terkadang kau tutup
Dengan kedua,Telapak tangan lentikmu
Pesonanya tetap mengalir
Lalui celah tangan halusmu
Aku ingin tetap bertahan
Lupakan segala yang kurasakan
Lalaikan segala gejolak yang ada
Tapi tak bisa!!
Tak ada yang terkikis
Semuanya menitis kharisma terlukis
Kenapa harus kenal dan temui sosokmu
Adakah kemungkinan kita menyatu
Bilakah hati kita berpadu ?
Sementar renta waktu
Menyadarkan aku
Bahwa tak ada lagi yang dapat
Menggantikan tempatmu dihatiku.
Dalam suatu pemisah
Antara kau dan aku
Kutatap seraut wajah manis
Yang kau lukis dengan goresan kanvas biru
Lahirkan senyum ranum
Yang terkadang kau tutup
Dengan kedua,Telapak tangan lentikmu
Pesonanya tetap mengalir
Lalui celah tangan halusmu
Aku ingin tetap bertahan
Lupakan segala yang kurasakan
Lalaikan segala gejolak yang ada
Tapi tak bisa!!
Tak ada yang terkikis
Semuanya menitis kharisma terlukis
Kenapa harus kenal dan temui sosokmu
Adakah kemungkinan kita menyatu
Bilakah hati kita berpadu ?
Sementar renta waktu
Menyadarkan aku
Bahwa tak ada lagi yang dapat
Menggantikan tempatmu dihatiku.
Cinta Takkan Rela Berpisah
Hujan turun gerimis disaat kedinginan
Jatuh menimpa jendela hati ini
Tak dapat kutahan, perasaan ku
Sungguh tak kumengerti mengapa bisa begini
Tiada maksudku menyakiti hatimu…sayang
Maafkanlah
Kasih…
Hanya kau dihatiku seorang
Jangan benarkan hatimu merasa cemburu
Kasih…
Yang kupinta adalah perhatianmu
Setelah sekian lama kita begini
Apa lagi yang kita cari…
Apa lagi yang kau harapkan…
Lamanya penantian ini, untuk hidup bersama denganmu
Sayang…
Kuingin kita bersama melayari lautan cinta
Bila mahligai dipersada asmara kasih kita…
Biarpun dugaan cinta berbedakan nyata
Kita kan tempuhi segalanya bersama
Sebab cinta takkan rela berpisah
Jatuh menimpa jendela hati ini
Tak dapat kutahan, perasaan ku
Sungguh tak kumengerti mengapa bisa begini
Tiada maksudku menyakiti hatimu…sayang
Maafkanlah
Kasih…
Hanya kau dihatiku seorang
Jangan benarkan hatimu merasa cemburu
Kasih…
Yang kupinta adalah perhatianmu
Setelah sekian lama kita begini
Apa lagi yang kita cari…
Apa lagi yang kau harapkan…
Lamanya penantian ini, untuk hidup bersama denganmu
Sayang…
Kuingin kita bersama melayari lautan cinta
Bila mahligai dipersada asmara kasih kita…
Biarpun dugaan cinta berbedakan nyata
Kita kan tempuhi segalanya bersama
Sebab cinta takkan rela berpisah
Cahaya Kasih Yang Hilang
Di manakah seberkas cahaya itu
Yang telah lama aku mencari
Dalam sempitnya ruang dan waktu
Aku terpaksa harus terus mencari
Sebenarnya cahaya itu telah ku dapatkan, tapi dulu…
Semasa aku masih dalam kandungan, dan kini…
Aku telah kehilangannya kembali…
Ketika aku menghirup udara dunia
Walau linangan air mata telah kuteteskan…
Walau hariku berbalut sepi dan sunyi…
Dalam angan aku mempunyai keinganan…
Namun seberkas cahaya itu…
Adalah sebuah kasih sayang yang telah redup…
Yang keindahannya tak menerangi hatiku lagi
Ayah…Ibu, aku inginkan kasih sayangmu…
Aku sangat mengharapkan kepedulianmu…
Aku inginkan restumu untuk mengerjar cita-citaku…
Yang telah lama aku impikan
Ayah…ibu, kumohon pahamilah aku…
Jangan biarkan aku terus mencari…
Mencari seberkas cahaya yang sebenarnya ada pada kalian
Yang kini semakin menjauhi ku…
Oh…Tuhan…
Bukakanlah pintu hati mereka…
Dan berilah penerangmu dalam setiap langkah kami…
Dekatkan hambamu kembali…pada cahaya kasih…
Yang telah lama kudambakan kembali
Yang telah lama aku mencari
Dalam sempitnya ruang dan waktu
Aku terpaksa harus terus mencari
Sebenarnya cahaya itu telah ku dapatkan, tapi dulu…
Semasa aku masih dalam kandungan, dan kini…
Aku telah kehilangannya kembali…
Ketika aku menghirup udara dunia
Walau linangan air mata telah kuteteskan…
Walau hariku berbalut sepi dan sunyi…
Dalam angan aku mempunyai keinganan…
Namun seberkas cahaya itu…
Adalah sebuah kasih sayang yang telah redup…
Yang keindahannya tak menerangi hatiku lagi
Ayah…Ibu, aku inginkan kasih sayangmu…
Aku sangat mengharapkan kepedulianmu…
Aku inginkan restumu untuk mengerjar cita-citaku…
Yang telah lama aku impikan
Ayah…ibu, kumohon pahamilah aku…
Jangan biarkan aku terus mencari…
Mencari seberkas cahaya yang sebenarnya ada pada kalian
Yang kini semakin menjauhi ku…
Oh…Tuhan…
Bukakanlah pintu hati mereka…
Dan berilah penerangmu dalam setiap langkah kami…
Dekatkan hambamu kembali…pada cahaya kasih…
Yang telah lama kudambakan kembali
Bisikan Asmara
Tak pernah ku rasakan bahagianya hati ini
Sejak kau hadir dalam hidup ini
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu
Bisakan asmaramu…
Makin riang…riang di telingaku
Tak dapat ku lupa cintamu selamanya
Selautan asmara kasih
Ku hadiahkan untukmu kasih
Tanda cinta kita buat selamanya
Kaulah satu-satunya dalam hidup ini
Kini aku mengerti apa arti cintamu
Betapa sucinya cintamu kasih
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu
Tuhan berkatilah cinta untuk selamanya
Agar aku dapat merasakan kasih sayang
Hanya DariMu
Sejak kau hadir dalam hidup ini
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu
Bisakan asmaramu…
Makin riang…riang di telingaku
Tak dapat ku lupa cintamu selamanya
Selautan asmara kasih
Ku hadiahkan untukmu kasih
Tanda cinta kita buat selamanya
Kaulah satu-satunya dalam hidup ini
Kini aku mengerti apa arti cintamu
Betapa sucinya cintamu kasih
Bagaikan mimpi indah yang aku alami
Bertemu cintaku dengan cintamu
Tuhan berkatilah cinta untuk selamanya
Agar aku dapat merasakan kasih sayang
Hanya DariMu
Menanti Jawaban (2)
Kasih…
Kini aku tak pernah lagi mendengar irama mu
Yang biasa kau nyanyikan untukku selalu…
Lewat petikan senarmu, nyanyikan melody Cinta
Sebagai gambaran cintamu padaku
Kasih…
Kini kembang ditaman istana kita telah berguguran
Bagai dawai tanpa bersenar…
Sebab mawar-mawar Cinta telah kelayuan
Walau hujan tetap membasahinya…
Hanya saja sinarannya tak lagi menerangi
Apakah mungkin malumu berubah menjadi benci…
Hingga tak lagi kurasakan saat nan indah bersamamu…
Dalam dekanpan mesra dan belaian penuh kasih
Berselubung kehampaan dalam kerinduan
Diseputar tanyaku…akankah ada jawabmu
Agar ku dapat memahami makna semua itu
Makna dibalik hatimu yang telah bertembok
Yang susah tuk kubuka saat ini…
Kasih…
Jangan biarkan aku terus bertanya sendiri
Bertanya dalam kehampaan berselimutkan duka
Kasih…
Jangan kau biarkan luka ini lebih lama lagi
Karena ku takut luka ini takkan terobatkan lagi
Sebab penawar itu hanya ada padamu
Kasih…
Izinkan aku mengetuk pintu hatimu
Dan bukalah tanpa harus kau tutup kembali
Sebab aku tak ingin cintamu berlapis baja
Karena aku sangat mencintaimu
Kini aku tak pernah lagi mendengar irama mu
Yang biasa kau nyanyikan untukku selalu…
Lewat petikan senarmu, nyanyikan melody Cinta
Sebagai gambaran cintamu padaku
Kasih…
Kini kembang ditaman istana kita telah berguguran
Bagai dawai tanpa bersenar…
Sebab mawar-mawar Cinta telah kelayuan
Walau hujan tetap membasahinya…
Hanya saja sinarannya tak lagi menerangi
Apakah mungkin malumu berubah menjadi benci…
Hingga tak lagi kurasakan saat nan indah bersamamu…
Dalam dekanpan mesra dan belaian penuh kasih
Berselubung kehampaan dalam kerinduan
Diseputar tanyaku…akankah ada jawabmu
Agar ku dapat memahami makna semua itu
Makna dibalik hatimu yang telah bertembok
Yang susah tuk kubuka saat ini…
Kasih…
Jangan biarkan aku terus bertanya sendiri
Bertanya dalam kehampaan berselimutkan duka
Kasih…
Jangan kau biarkan luka ini lebih lama lagi
Karena ku takut luka ini takkan terobatkan lagi
Sebab penawar itu hanya ada padamu
Kasih…
Izinkan aku mengetuk pintu hatimu
Dan bukalah tanpa harus kau tutup kembali
Sebab aku tak ingin cintamu berlapis baja
Karena aku sangat mencintaimu
Doa Jodoh (2)
Ya Allah…
Kalau dia memang, jodohku dekatkanlah
Tapi kalau bukan jodohku, Jodohkanlah
Jika dia tidak berjodoh denganku…
Maka jadikanlah kami jodoh
Kalau dia bukan jodohku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku
Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain
Biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku
Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh…
Jodohkanlah kami kembali
Kalau dia jodoh orang lain…
Putuskanlah! Jodohkanlah denganku
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain
Biar orang itu bertemu jodoh dengan yang lain dan kemudian…
Jodohkan kembali dia denganku
Amin
Kalau dia memang, jodohku dekatkanlah
Tapi kalau bukan jodohku, Jodohkanlah
Jika dia tidak berjodoh denganku…
Maka jadikanlah kami jodoh
Kalau dia bukan jodohku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain selain aku
Kalau dia tidak bisa dijodohkan denganku…
Jangan sampai dia dapat jodoh yang lain
Biarkan dia tidak berjodoh sama seperti diriku
Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh…
Jodohkanlah kami kembali
Kalau dia jodoh orang lain…
Putuskanlah! Jodohkanlah denganku
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain
Biar orang itu bertemu jodoh dengan yang lain dan kemudian…
Jodohkan kembali dia denganku
Amin
Ingin Kukatakan
Meresap angan di dinding hati
Mencoba dekati sejuknya hatimu
Mencoba meraih manisnya senyummu
Di setiap menit senyuman darimu
Disaat kekosongan melanda hatiku
Berkelana mencari dirimu yang t’lah pergi
Dalam desir desir mimpi…
Kuterus terbayang akan dirimu
Di saat bisikan angin melelapkan ku
Kurasakan sejuknya angin yang membelaiku
Tak ingin kulepaskan dirimu
Tak ingin membiarkan kekosongan di hatimu
Akupun masih berharap…
Kau mau menjadi milikku…
Hanya keajaibanlah yang mungkin bisa…
Membuat dirimu menyukai diriku…
Ku langkahkan kaki ke arahmu…
Terasa berat ...
Ingin kuperdengarkan sesuatu…
Sesuatu di daun telingamu…
Kata kata yang ingin terlontar dari bisikan hati ini
Kata kata yang tertimbun di hati ini
Namun aku adalah penakut yang pengecut
Mendekatimu membuatku gugup
Mengahampirimu membuatku kecut
Dan mengatakannya membuatku redup
Karena aku ingin mengucapkan tiga kata untuk dirimu
Aku Suka Padamu…
Mencoba dekati sejuknya hatimu
Mencoba meraih manisnya senyummu
Di setiap menit senyuman darimu
Disaat kekosongan melanda hatiku
Berkelana mencari dirimu yang t’lah pergi
Dalam desir desir mimpi…
Kuterus terbayang akan dirimu
Di saat bisikan angin melelapkan ku
Kurasakan sejuknya angin yang membelaiku
Tak ingin kulepaskan dirimu
Tak ingin membiarkan kekosongan di hatimu
Akupun masih berharap…
Kau mau menjadi milikku…
Hanya keajaibanlah yang mungkin bisa…
Membuat dirimu menyukai diriku…
Ku langkahkan kaki ke arahmu…
Terasa berat ...
Ingin kuperdengarkan sesuatu…
Sesuatu di daun telingamu…
Kata kata yang ingin terlontar dari bisikan hati ini
Kata kata yang tertimbun di hati ini
Namun aku adalah penakut yang pengecut
Mendekatimu membuatku gugup
Mengahampirimu membuatku kecut
Dan mengatakannya membuatku redup
Karena aku ingin mengucapkan tiga kata untuk dirimu
Aku Suka Padamu…
Inilah Cinta
Inilah Cinta,
Yang terbang ke surga Yang Setiap saat,
Mencabik ratusan tabir Saat pertama,
Menundukkan hidup
Langkah terakhir belayar tanpa kaki...
Untuk memandang dunia tak kasat mata
Bukan dengan memandang apa
yang muncul dalam diri sendiri
Yang terbang ke surga Yang Setiap saat,
Mencabik ratusan tabir Saat pertama,
Menundukkan hidup
Langkah terakhir belayar tanpa kaki...
Untuk memandang dunia tak kasat mata
Bukan dengan memandang apa
yang muncul dalam diri sendiri
Dalam Kerinduan
Dalam sepi kucipta bayangmu
Kususun pesonamu lewat kesendirianku
Mendekap kesunyian malam
Membelai kehampaan
Betapa berat kurasakan...
Beban rasa dalam kerinduan
Merintih pilu menyesak dalam pikiran
Kutawarkan dengan bayangan
Sambil merangkai sejuta harapan
Saat nan indah dalam pelukan
Irama malam menjadi hiburan
Tarian nyamuk menjadi teman
Binatang² malam kian asyik menari nari
Tiada tahu rindunya hati kini
Betapa ingin kudekap dirimu
Karna sekarang yg bisa hanya bayangmu
Cintamu
Di saat hati resah gundah
Cari arti cinta yang sejati
Cari arti cinta yang sejati
Adakah kini…
Kau datang tanpa kata cinta
Hanya tatapan matamu mampu…
Sejukkan hati ini…
Cintamu kasih…
Bagai seribu puisi cinta
Sungguh nyata hadirmu kasih
Membuat hidupku berwarna
Kini cinta bukanlah kata biasa
Tapi nyata sebuah karunia
Kini cinta terasa penuh pesona
Mengubah segalanya
Cintaku Padamu Selamanya
Tahukah kau setiap saat aku selalu menyebut namamu
Walau hati ini enggan rasanya…
Namun aku tak bisa membohongi diriku sendiri
Untuk tidak mengatakannya kepadamu
Walau mungkin kau anggap aku hanya bergurau
Walau aku mencoba tuk melupakan dirimu…
Dengan tidak menghiraukan dirimu lagi…
Dengan membuang segala kenangan bersamamu
Dan membuang segala-galanya tentangmu
Namun ternyata hatiku telah tertinggal untukmu
Walau mungkin kau tak tahu
Kala rinduku yang semakin menggelodak…
Yang bisa kulakukan adalah menuliskan puisi untukmu
Sebagai gambaran hatiku padamu
Untuk mendapatkan cintamu kembali
Walau hanya sebatas kata…
Perlu kau ketahui tuk selamanya
Tuk kau ingat selalu…
Walau kau tercipta memang bukan untuk ku
Aku akan mencintaimu seutuhnya…
Selamanya…
Cinta Yang Terdampar
Kau Selalu Dihatiku…
Namamu Indah Terpahat Didahan Cintaku
Namun Kini Kita Jauh…
Direntangi Mimpi Mengharapakan Aku Seperti Dulu
Akukah Pelaut Malang Yang Kehilangan Arah Dan Impian…
Kembang Cinta Gugur Berderai Bagai Mawar Yang Kelayuan
Kasih…
Aku Hanyalah Manusia Biasa
Dimasa Yang Lalu Kau Bangga Dengan Kejayaanku
Dimasa Yang Lalu Kau Bahagia Berlayar Bersamaku
Namun…
Aku Bukanlah Seseorang Yang Selalu Memiliki Segalanya
Mungkin Aku Hanyalah Pelaut Malang...
Yang Menghantam Karang Tersesat Dalam Pulau Kekosongan
Kasih…
Sudihkah Kau Melihatku Berdarah Tanpa Penawar…
Semusim Berjauhan, Seketika Itu Pula Hatimu Berubah…
Janji Yang Kau Ucapkan Menjadi Mimpi Ngeri
Kasih…
Jika Kau Berharap Aku Akan Membawakan Bulan Kepangkuanmu…
Itu Hanyalah Mimpi
Kasih…
Cinta Adalah Sebuah Kejujuran
Jika Kau Berfikir Dengan Ketulusan Hatimu…
Tanyalah…
Apakah…Kau Akan Menatapku Dan Menerimaku Apa Adanya
Cinta Yang T'lah Hilang
Lelah sudah ku berjalan
Mencari dirimu yang hilang
Deru nafasku dipacu seiring waktu
Dalam malam getirnya kehidupan ini
Dalam lelah aku berjalan mencarimu
Sampi kutemukan dirimu yang hilang
Tapi aku tak mengerti
Aku menemukanmu tapi tak mendapatkanmu
Lelahnya diriku berjalan…
Membuat luka yang sangat dalam
Kini diriku t'lah sirna
Hancur tak terobati karna cintamu
Mencintaimu Selamanya
Cakrawala mulai kelabu
Saat kubaca
Akan perpisahan dari bola matamu
Kau katakan Bahwa kita akan bertemu lagi.
Padahal dari lubuk hati kutahu
Ini sudah berakhir
Kuingat kata-katamu dengan jelas
Selain ucapan selamat tinggal
Bahwa waktu
Suatu saat akan mempertemukan lagi
Kau dan aku
Seperti pelangi datang
Setelah mentari bersinar
Tinggalkan hujan
Kau katakan waktu
Akan mengabulkan permintaan kalbu kita
Untuk melanjutkan lagi
Penggalan kisah yang terputus
Walau tanpa kau sadari
Kita telah berbeda Yang kuharap
Waktu menepis bayangmu
Di hari-hariku
Namun kutakut
Kusadari alami hal yang serupa
Sementara tiada yang mampu
Dapat mengganti tempatmu Di hatiku !
Hanya sebuah keputusasaan...
Mengapa waktu
Tak dapat membuatku berhenti mencintaimu
Saat kubaca
Akan perpisahan dari bola matamu
Kau katakan Bahwa kita akan bertemu lagi.
Padahal dari lubuk hati kutahu
Ini sudah berakhir
Kuingat kata-katamu dengan jelas
Selain ucapan selamat tinggal
Bahwa waktu
Suatu saat akan mempertemukan lagi
Kau dan aku
Seperti pelangi datang
Setelah mentari bersinar
Tinggalkan hujan
Kau katakan waktu
Akan mengabulkan permintaan kalbu kita
Untuk melanjutkan lagi
Penggalan kisah yang terputus
Walau tanpa kau sadari
Kita telah berbeda Yang kuharap
Waktu menepis bayangmu
Di hari-hariku
Namun kutakut
Kusadari alami hal yang serupa
Sementara tiada yang mampu
Dapat mengganti tempatmu Di hatiku !
Hanya sebuah keputusasaan...
Mengapa waktu
Tak dapat membuatku berhenti mencintaimu
Andai
terdamparnya aku dipantai hatimu,
tersesatnya aku digurun kalbumu
terjatuhnya aku di lembah kasihmu,
akan membuat kau perduli padaku,
akan membawamu kedalam keseharianku,
dan membebaskanku dari dahaga,
beberapa teguk air kasihmu,
kuberanikan jiwa ini,
untuk berdamai dengan kebahagiaan
tersesatnya aku digurun kalbumu
terjatuhnya aku di lembah kasihmu,
akan membuat kau perduli padaku,
akan membawamu kedalam keseharianku,
dan membebaskanku dari dahaga,
beberapa teguk air kasihmu,
kuberanikan jiwa ini,
untuk berdamai dengan kebahagiaan
Hidup Yang Terbelenggu
Nafas masih menderu seiring waktu berjalan
Mata sulit untuk terpejam
Dalam keheningan malam daku selalu terjaga
Masa depan dan cinta berbaur menjadi satu
Mengapa tak seorangpun dapat memahami
Mengapa semua hanya inginkan kemauannya
Walau seiring waktu tanpa pernah menghiraukanku
Dalam curiga tanpa pengertian dan kasih sayang
Hidupku yang terbelenggu
Inginkan kebebasan bagai angin yang bertiup
Ntah sampai kapan…
Atau siapa yang sudi melepaskan belenggu ini
Hingga nafas ini semakin sesak
Seiring waktu jiwa masih terbelenggu
Kapankah seberkas cahaya itu menerangiku
Bilakah ada yang sudi memahamiku
Kapankah daku dapat bebas seperti burung-burung
Yang dapat menentukan tujuan hingga kemana
Tanpa harus berpacu dalam waktu yang sesak
Waktu yang membelenggu jiwa ini
Mata sulit untuk terpejam
Dalam keheningan malam daku selalu terjaga
Masa depan dan cinta berbaur menjadi satu
Mengapa tak seorangpun dapat memahami
Mengapa semua hanya inginkan kemauannya
Walau seiring waktu tanpa pernah menghiraukanku
Dalam curiga tanpa pengertian dan kasih sayang
Hidupku yang terbelenggu
Inginkan kebebasan bagai angin yang bertiup
Ntah sampai kapan…
Atau siapa yang sudi melepaskan belenggu ini
Hingga nafas ini semakin sesak
Seiring waktu jiwa masih terbelenggu
Kapankah seberkas cahaya itu menerangiku
Bilakah ada yang sudi memahamiku
Kapankah daku dapat bebas seperti burung-burung
Yang dapat menentukan tujuan hingga kemana
Tanpa harus berpacu dalam waktu yang sesak
Waktu yang membelenggu jiwa ini
Diselubung Rindu
Sejenak aku merenungi kisah yang silam
Biarlah aku menanggung luka yang ada didalam
Walau berakhir sudah kisah cinta kita...
Biarlah kau tetap permata dalam hatiku
Sungguh berat bagi diriku
Tak tahu arah dan mana tuju
Segala-galanya menjadi tak menentu
Hati ini diselubung rindu
Walau pahit kan kutelan semua
Namun didalam yang merasa
Apa dibuat serba tak ada yang nyata
Pastinya kecewa dan kan hampa
Aku terus melangkah pergi
Hanya bertemankan sekeping hati
Jalanku dipenuhi ranjau berduri
Sakit tak tertahan membawa luka pedih...perih
Disatu sudut ku terdampar
Kelu dan kesah dalam sadar
Semua kerana peristiwa itu
Pahitnya jiwa ini, diselubung rindu
Biarlah aku menanggung luka yang ada didalam
Walau berakhir sudah kisah cinta kita...
Biarlah kau tetap permata dalam hatiku
Sungguh berat bagi diriku
Tak tahu arah dan mana tuju
Segala-galanya menjadi tak menentu
Hati ini diselubung rindu
Walau pahit kan kutelan semua
Namun didalam yang merasa
Apa dibuat serba tak ada yang nyata
Pastinya kecewa dan kan hampa
Aku terus melangkah pergi
Hanya bertemankan sekeping hati
Jalanku dipenuhi ranjau berduri
Sakit tak tertahan membawa luka pedih...perih
Disatu sudut ku terdampar
Kelu dan kesah dalam sadar
Semua kerana peristiwa itu
Pahitnya jiwa ini, diselubung rindu
Dibalik Puing-Puing Kepedihan
Sunyiku Berteman Kesendirian
Dibalik Cinta Yang T'lah Tenggelam
Kutinggalkan Telaga Yang Bening
Tuk Menghapus Kesunyian Dalam Kepedihan
Aku Terus Melangkah…Walau Sambil Tertatih
Telaga Bagaikan Pulau Membentang…
Walau T'lah Jauh Aku Melangkah…
Walau Beribu Pulau T'lah ku Seberangi
Walau Jauh Didepan Mata…Namun Aku Takbisa Lepas
Aku Berlayar…Namun S'lalu Tenggelam
Aku Trus melangkah…Walau Harus Tertatih
Luka Pedih Perih Dalam Jiwa Ini Mungkin Takkan Terobati
Cinta Memang Menyiksa…Namun Mengapa Tak Pernah Hilang
Dibalik Puing-Puing Kepedihan Aku Bertanya…
Apa Arti Semua ini…
Mengapa Telaga Yanga Bening Dapat Menghanyutkan…
Hingga Membuat Luka Yang Sangat Dalam…
Sampai Kapankah Aku Dalam Kesendirian…
Sendiri…Dibalik Puing-Puing Kepedihan
Di November Itu
Daun daun berguguran, bayu dingin bertiupan
Di bulan september itu
Masih segar di ingatan
Kasih cinta kau bisikkan
Menguji perasaan
Hadirmu kasih di kala sepi
Dan lara merundung ruang hati
Duka ku kau akhiri
Telah lama ku dambakan kemesraan dan belaian…
Dari insan seperti mu
Ketulusan... kejujuran
Kesetiaan... keikhlasan
Engkau pertahankan
Asmara ini membawa aku terbang tinggi bagaikan…
Dibuai mimpi yang tiada berpenghujung damainya
Di September itu…
Hadirmu menyinari hidupku
Di bulan September itu…oh dunia indah
Bagaikan bayangan syurga
Ku syukuri pertemuan itu
Di bulan september itu
Masih segar di ingatan
Kasih cinta kau bisikkan
Menguji perasaan
Hadirmu kasih di kala sepi
Dan lara merundung ruang hati
Duka ku kau akhiri
Telah lama ku dambakan kemesraan dan belaian…
Dari insan seperti mu
Ketulusan... kejujuran
Kesetiaan... keikhlasan
Engkau pertahankan
Asmara ini membawa aku terbang tinggi bagaikan…
Dibuai mimpi yang tiada berpenghujung damainya
Di September itu…
Hadirmu menyinari hidupku
Di bulan September itu…oh dunia indah
Bagaikan bayangan syurga
Ku syukuri pertemuan itu
Demi Kasih Sayang
Lupakanlah diriku dari kaca fikiranmu
Andaikan kau bersamaku mungkin kau takkan bahagia
Aku bukannya insan yang inginkan cinta percuma
Sehingga aku sanggup mendampingmu walau berabad lama
Cintaku bukanlah karena harta
Cintaku tidak pernah karena paras rupamu
Sadarilah kasih, cintaku berharap hingga ke syurga
Bersama-sama denganmu
Demi kasih sayang yang aku pertahankan…
Sanggup ku meniti malam tanpa mimpi
Jiwaku bergelora bila kita dapat berdua
Hingga keakhir hayat, untuk selama-lamanya
Istana Mimpi
Di bayang wajahmu
Telah ku temukan sinaran kasih
Yang lama lelah aku mencari
Di masa yang lalu…
Kau datang padaku
Kau tawarkan hati nan lugu
Selalu mencoba mengerti hasrat dan berkasih
Dalam jiwaku yang hampir mati
Kau nyanyikan untuk ku sebuah lagu…
Tentang cinta dan kehidupan
Dimana kedamaian menjadi istananya
Dan kini telah kau bawa aku menuju kesana…
Dalam istana mimpi
Ternyata hatimu penuh dengan bahasa kasih
Dan terungkapkan dengan pasti
Alam suka dan sedih
Dalam istana mimpi
Jalan Setapak
Aku melangkah menyelusuri jalan setapak
Untuk mencari jalanku yang telah hilang
Hilang bersamaan mentahari yang tenggelam
Di balik rembulan yang tersenyum kaku
Dalam pencarian, aku menjadi ragu…
Sebab langitpun tak mendukungku
Dibawah guyuran hujan aku melangkah…
Dan kini aku telah menggigil kaku
Namun…ku tak pedulikan semua itu lagi
Walau langkah ini berkeliling semak belukar
Yang dipenuhi ranjau berduri…
Yang menusuk kaki hingga kejantung
Pedih perih luka ini harus tetap kutahan
Walau nafas ini telah sejak, selusuru jalan setapak
Kini walau dengan separuh nyawa…
Aku tetap mencarinya, mencari dan terus melangkah
Walau kini langkah ku tak sempurna lagi…
Sebab separuh jalan telah ku lewati…
Dan aku tak ingin semuanya kan sia-sia
Hingga kepedihan ini berganti dengan kebahagian
Untuk mencari jalanku yang telah hilang
Hilang bersamaan mentahari yang tenggelam
Di balik rembulan yang tersenyum kaku
Dalam pencarian, aku menjadi ragu…
Sebab langitpun tak mendukungku
Dibawah guyuran hujan aku melangkah…
Dan kini aku telah menggigil kaku
Namun…ku tak pedulikan semua itu lagi
Walau langkah ini berkeliling semak belukar
Yang dipenuhi ranjau berduri…
Yang menusuk kaki hingga kejantung
Pedih perih luka ini harus tetap kutahan
Walau nafas ini telah sejak, selusuru jalan setapak
Kini walau dengan separuh nyawa…
Aku tetap mencarinya, mencari dan terus melangkah
Walau kini langkah ku tak sempurna lagi…
Sebab separuh jalan telah ku lewati…
Dan aku tak ingin semuanya kan sia-sia
Hingga kepedihan ini berganti dengan kebahagian
Jiwa Yang Hampa
Hampa…
Hanya dalam belaian hasrat sementara
Pada lentera yang hampir redup
Yang tertiup angin pada senja hari…
Menyambut kedatangan hujan dalam kelam
Jiwa yang hampa…
Masih adakah setetes air untuknya…
Masih sempatkah setitik cahaya menerangi hidup ini…
Dalam penantian diujung kehidupan…
Yang kini telah tampak lelah…
Mencari dalam pekatnya kehidupan
Disamping keinginan dalam angan…
Menanti hanya dalam mimpi saja…
Memanggil walau hanya lambaian saja…
Merindu walau hanya didalam dada…
Dan merangkai walau hanya pelepas kata…
Jiwa yang hampah…
Bersimbahkan hidup dalam derita…
Derita Cinta yang tak berbayang…
Derita Cinta yang tak mengenal kepastian…
Dibalik hasrat yang berjuta impian…
Cinta yang hampa…
Adalah jiwa yang hampa…
Hampa oleh kenyataan yang peka…
Terhadap suka cita berakhir kecewa…
Sebabkan derita menciptakan jiwa yang hampa
Hanya dalam belaian hasrat sementara
Pada lentera yang hampir redup
Yang tertiup angin pada senja hari…
Menyambut kedatangan hujan dalam kelam
Jiwa yang hampa…
Masih adakah setetes air untuknya…
Masih sempatkah setitik cahaya menerangi hidup ini…
Dalam penantian diujung kehidupan…
Yang kini telah tampak lelah…
Mencari dalam pekatnya kehidupan
Disamping keinginan dalam angan…
Menanti hanya dalam mimpi saja…
Memanggil walau hanya lambaian saja…
Merindu walau hanya didalam dada…
Dan merangkai walau hanya pelepas kata…
Jiwa yang hampah…
Bersimbahkan hidup dalam derita…
Derita Cinta yang tak berbayang…
Derita Cinta yang tak mengenal kepastian…
Dibalik hasrat yang berjuta impian…
Cinta yang hampa…
Adalah jiwa yang hampa…
Hampa oleh kenyataan yang peka…
Terhadap suka cita berakhir kecewa…
Sebabkan derita menciptakan jiwa yang hampa
Kasih Kita
Telah lama ku lalui…
Perjalanan penuh ranjau dan berduri
Kini tiba cahaya cinta suci
Menerangi diriku yang sepi
Meskipun ada yang menguji…
Memang lumrah, insan di dunia ini
Bersabarlah…mengarunginya
Pertama kali…aku bahagia
Kau menerima diri ini…
Insan biasa yang mempunyai kelemahan
Aku juga tak mengharapkan…
Intan permata, kemewahan
Cinta yang murni, keikhlasan hati
Semoga selalu bersama kasih kita
Hati berharapan…
Agar hidup takkan sendiri lagi
Doa restu dari yang tercinta
Fahamilah cinta mulia
Perjalanan penuh ranjau dan berduri
Kini tiba cahaya cinta suci
Menerangi diriku yang sepi
Meskipun ada yang menguji…
Memang lumrah, insan di dunia ini
Bersabarlah…mengarunginya
Pertama kali…aku bahagia
Kau menerima diri ini…
Insan biasa yang mempunyai kelemahan
Aku juga tak mengharapkan…
Intan permata, kemewahan
Cinta yang murni, keikhlasan hati
Semoga selalu bersama kasih kita
Hati berharapan…
Agar hidup takkan sendiri lagi
Doa restu dari yang tercinta
Fahamilah cinta mulia
Lukisan Air Mata
Derap langkah menyelusuri kuas kehidupan
Menggambar sejuta kenangan bersamamu
Dalam sebuah kenangan lautan air mata
Melayari kehidupan direntang samudra
Kini terselubunglah hati yang terpenjara
Dibalik sebuah lukisan air mata dalam penantian
Terlihat seraut wajah yang bermuram…
Tanpa ada canda dan tawa lagi…
Hanyalah sebuah harapan yang tersisa
Lukisan air mata…
Tak ada yang indah untuk diresapi
Hanya sekeping hati yang melontarkan nestapa
Dibalik percikan tinta tak berwarna
Tertunduk diam, hanya membisu…
Bila Kukatakan Padamu
Bila kukatakan padamu
Senyummu telah menjeratku
Tatap matamu telah membuaiku
Nada tawamu terekam halus dalam kalbu
Akankah kau perduli dengan semua itu?
Bila kukatakan padamu
Setiap kutiada melihatmu
Tumbuh setangkai rindu
Setiap anganku bersamamu
Menjadi hasrat yang menggebu
Kelamnya malam tiada dapat menghabarkan bayang raut wajahmu
Bila kukatakan padamu
Bahwa kau beri daku
Resah dan damai dalam kehidupanku
Akankah kau tawarkan sebuah kata untukku
Bila kukatakan padamu
Bahwa kau telah menjadi satu rahasia hidupku
Bahwa aku menikmati manis senyummu
Bahwa palingan wajahmu sudah cukup untukku
Bahwa di hati telah tumbuh asa satu
Tentangmu... tentangku
Bahwa aku diam-diam mengagumimu
Akankah kau rasa semua itu ?
Bila kumohon padamu
Untuk sebuah kesempatan untukku
Akankah kau beri aku sebuah cara?
Akankah kau pecahkan kekakuan antara kita
Senyummu telah menjeratku
Tatap matamu telah membuaiku
Nada tawamu terekam halus dalam kalbu
Akankah kau perduli dengan semua itu?
Bila kukatakan padamu
Setiap kutiada melihatmu
Tumbuh setangkai rindu
Setiap anganku bersamamu
Menjadi hasrat yang menggebu
Kelamnya malam tiada dapat menghabarkan bayang raut wajahmu
Bila kukatakan padamu
Bahwa kau beri daku
Resah dan damai dalam kehidupanku
Akankah kau tawarkan sebuah kata untukku
Bila kukatakan padamu
Bahwa kau telah menjadi satu rahasia hidupku
Bahwa aku menikmati manis senyummu
Bahwa palingan wajahmu sudah cukup untukku
Bahwa di hati telah tumbuh asa satu
Tentangmu... tentangku
Bahwa aku diam-diam mengagumimu
Akankah kau rasa semua itu ?
Bila kumohon padamu
Untuk sebuah kesempatan untukku
Akankah kau beri aku sebuah cara?
Akankah kau pecahkan kekakuan antara kita
Dalam Kerinduan
Dalam sepi kucipta bayangmu
Kususun pesonamu lewat kesendirianku
Mendekap kesunyian malam
Membelai kehampaan
Betapa berat kurasakan...
Beban rasa dalam kerinduan
Merintih pilu menyesak dalam pikiran
Kutawarkan dengan bayangan
Sambil merangkai sejuta harapan
Saat nan indah dalam pelukan
Irama malam menjadi hiburan
Tarian nyamuk menjadi teman
Binatang² malam kian asyik menari nari
Tiada tahu rindunya hati kini
Betapa ingin kudekap dirimu
Karna sekarang yg bisa hanya bayangmu
Minggu, 29 Juli 2012
Cara Cepat Update PageRank
If there are friends who want to know how how to How To Quickly Update PageRank from Google with a simple easy way and of course get it over with hopefully after reading some of the ways and explanations below can be easily managed to get google pagerank with easy tips for this time I will try to invite you all to take advantage of the awesomeness factor of time and speed the deployment of these in the form of backlink.How to quickly update PageRank really easy, you need to do is put these links in your blog or article.
1. Google2. Paypal Indoneaftarsia3. SEOTutorial4. Serdadu Banten
5. Learning Computer Science6. Latest SmadAV7. Yahoo8. Health Information9. Indonesia Seo10.Blog Serdadu Banten
But remember, before you put the link above, you must remove the participant number 1 from the list. So that all participants gained 1 level. Who was number 2 be number 1, number 3 was 2, and so on. Then insert your own link at the bottom (number 10).If each participant can take only 5 people, then the number of backlinks that will be obtained is
When you position 10, the number of backlinks = 1Position 9, Number backlink = 5Position 8, Number backlink = 25Position 7, Number backlink = 125Position 6, Number backlink = 625Position 5, Number backlink = 3.125Position 4, Number backlink = 15.625Position 3, Number backlink = 78.125Position 2, Number backlink = 390.625Position 1, Number backlink = 1,953,125
And all of them use keywords that you want. In terms of SEO you've got 1,953,125 backlinks and side effects if a web visitor clicks on the link that your referrals, you also create a blog to get additional traffic.
Well, please copy and paste this article, and remove the participant number 1 and add a link blog / website you are in position 10. Remember, you have to start from 10th position for maximum results. Because if you are suddenly in position 1, then the link you will be lost once someone has entered the top 10. Good luck practicing tips How to quickly update PageRank OK friend!
Sabtu, 28 Juli 2012
Maaf,,,,
Tak ingin ku ulangi untuk kedua kali
Amarah yang kau pendam
Lahir dari perbuatanku…dan aku mengerti
Sekiranya kau membenciku
Lalu menyisihkan diriku
Jika tiada maaf bagimu…apalah dayaku
Karena yang bersalah adalah aku
Seorang insan tak punya apa-apa
Hanya sekeping hati yang merasa berdosa
Maafkanlah…
Kesilapan itu kesilapanku
Lakukanlah apa yang kau mau
Anggaplah aku seorang penipu cintamu
Dan akulah yang bersalah
Akulah...
Sebuah kemaafan…hanya itu yang kupinta
Darimu...sayang....
Malam Ini
Waktu kupejam mata ini
Bayangmu selalu hadir tersenyum
Ku ingin di malam ini…
Kau hadir di sisiku
Tuk lepaskan semua rinduku…
Yang lama terpendam di dalam hati ini
Malam ini…
Sepi tanpa dirimu kasih…
Hanya satu yang ku inginkan…kau ada di sini
Janganlah engkau risaukan…
Cintaku yang tulus ini
Tiada lagi selain dirimu
Yang ada di hati…yang ada di hati ini
Memory Semalam
Semalam ku dengar gemerisik suara kidung
Dalam mengalun irama syahdu
Aku terlena pada kesunyian malam
Dibuai mimpi bersama mu
Hari ini…
Jalan ku lalui bagaikan berbalik arah arah
Tiada gapaian harus ku susuri
Hanya debu merah membentang yang menyengat
Setiap langkahku…
Dan…aku…
Pergi jauh…Jauh...berbalik arah
Pelangi senja…tanpa terlewati
Tanpa suara memanggilmu
Sayangnya...
Memori semalam masih terhitung
Bersama warna pelangi
Dalam mengalun irama syahdu
Aku terlena pada kesunyian malam
Dibuai mimpi bersama mu
Hari ini…
Jalan ku lalui bagaikan berbalik arah arah
Tiada gapaian harus ku susuri
Hanya debu merah membentang yang menyengat
Setiap langkahku…
Dan…aku…
Pergi jauh…Jauh...berbalik arah
Pelangi senja…tanpa terlewati
Tanpa suara memanggilmu
Sayangnya...
Memori semalam masih terhitung
Bersama warna pelangi
Sekeping Hati
Sekeping hati…begitu sukar tuk ku tawan
Ia dekat tapi terasa jauh
Ia mudah tapi terasa susah
Apa pendinding yang ia pakai
Hingga sukar benar untuk ku menang ?
Ingin sekali ku miliki hati itu
Sekeping hati yang ku anggap tulus ikhlas dan suci
Semakin ku ingin gapai semakin menjauh
Semakin dirapat semakin berjarak
sekeping hati itu…
Ingin sekali ku miliki sebagai teman hatiku yang lara
Buat penawar diriku yang luka
Apalah daya ku, aku insan biasa
Yang ingin sungguh tak terbeli
Hendak bicara mulut terkunci
Aku sadar kekurangan diri
Tidak mampu berikan itu dan ini
Wahai sekeping hati…
Berilah aku peluang…berilah aku sedikit ruang
Biar hanya sedetik…Biar hanya setitik
Ingin sekali ku memilikimu
Ingin sekali ku bertakhta di hatimu
Walau hanya seketika
Menjadi Raja biar hanya di pojok pintu
Agar keresahan diriku hilang
Tak sanggup untuk tidak pernah merasa
Untuk tidak pernah memilikimu
Walau hanya sekejap saja
Wahai sekeping hati…
Sudihkah kau untukku…?
Ia dekat tapi terasa jauh
Ia mudah tapi terasa susah
Apa pendinding yang ia pakai
Hingga sukar benar untuk ku menang ?
Ingin sekali ku miliki hati itu
Sekeping hati yang ku anggap tulus ikhlas dan suci
Semakin ku ingin gapai semakin menjauh
Semakin dirapat semakin berjarak
sekeping hati itu…
Ingin sekali ku miliki sebagai teman hatiku yang lara
Buat penawar diriku yang luka
Apalah daya ku, aku insan biasa
Yang ingin sungguh tak terbeli
Hendak bicara mulut terkunci
Aku sadar kekurangan diri
Tidak mampu berikan itu dan ini
Wahai sekeping hati…
Berilah aku peluang…berilah aku sedikit ruang
Biar hanya sedetik…Biar hanya setitik
Ingin sekali ku memilikimu
Ingin sekali ku bertakhta di hatimu
Walau hanya seketika
Menjadi Raja biar hanya di pojok pintu
Agar keresahan diriku hilang
Tak sanggup untuk tidak pernah merasa
Untuk tidak pernah memilikimu
Walau hanya sekejap saja
Wahai sekeping hati…
Sudihkah kau untukku…?
Semua Tak Terlupakan
Waktu Itu Masih Ada
Setapak Janji Masih Tertanam Didalam Cinta
Tiada Yang Mengajariku Mengingatmu
Tiada Pula Yang Mengajariku Mencintaimu
Kini Hatiku Telah Terbakar
Disaat Ku Terbangun Tubuhku Terasa Hangat
Seperti Kau memelukku Disaat Kuterlelap
Kini Cintaku Semakin Membara
Hatiku Membara Oleh Kasihmu
Bagaimana Hatikukan Sejuk
Bagaimana Ku Melupakan Cintamu
Sekian Lama Dan Begitu Jauh
Aku Masih Teringat Padamu
Mengaharapkan Cintamu
Walaupun Lautan Telah Kering
Tidak Pada Cintaku
Senyumanmu…Kata-kata Manismu…Dan Rayuan Cintamu
Masih Tersimpan Dibenakku
Karena Itu Ku Takkuasa Melupakanmu
Hangatnya Cintaku Padamu
Tentu Jua Tak Dapat Kau Lupakan
Beningnya Kasihmu Padaku
Membuat Semua Tak Terlupakan
Setapak Janji Masih Tertanam Didalam Cinta
Tiada Yang Mengajariku Mengingatmu
Tiada Pula Yang Mengajariku Mencintaimu
Kini Hatiku Telah Terbakar
Disaat Ku Terbangun Tubuhku Terasa Hangat
Seperti Kau memelukku Disaat Kuterlelap
Kini Cintaku Semakin Membara
Hatiku Membara Oleh Kasihmu
Bagaimana Hatikukan Sejuk
Bagaimana Ku Melupakan Cintamu
Sekian Lama Dan Begitu Jauh
Aku Masih Teringat Padamu
Mengaharapkan Cintamu
Walaupun Lautan Telah Kering
Tidak Pada Cintaku
Senyumanmu…Kata-kata Manismu…Dan Rayuan Cintamu
Masih Tersimpan Dibenakku
Karena Itu Ku Takkuasa Melupakanmu
Hangatnya Cintaku Padamu
Tentu Jua Tak Dapat Kau Lupakan
Beningnya Kasihmu Padaku
Membuat Semua Tak Terlupakan
Rahasia Antara Kita Berdua
Rahasia Waktu......
Adalah...
Saat aku mengenalmu
Saat aku menyukaimu
Dengan atau tanpa izinmu
Adalah....
Misteri yang mampu mempertemukan kita
Dalam sebuah cerita dan kisah
Mengenang kembali saat sahaja
Adalah..
Adanya kasih dalam diam
Adanya rasa yang terdiam
Adanya api dalam sekam
Adalah..
Bila kita minta dan duga Untuk memperbaiki sebuah kisah
Menunggu hembusan Ilahi Untuk sepenggal sekenario agung
Antara kita berdua
Adalah...
Saat aku mengenalmu
Saat aku menyukaimu
Dengan atau tanpa izinmu
Adalah....
Misteri yang mampu mempertemukan kita
Dalam sebuah cerita dan kisah
Mengenang kembali saat sahaja
Adalah..
Adanya kasih dalam diam
Adanya rasa yang terdiam
Adanya api dalam sekam
Adalah..
Bila kita minta dan duga Untuk memperbaiki sebuah kisah
Menunggu hembusan Ilahi Untuk sepenggal sekenario agung
Antara kita berdua
Mencintaimu Selamanya
Cakrawala mulai kelabu
Saat kubaca
Akan perpisahan dari bola matamu
Kau katakan Bahwa kita akan bertemu lagi.
Padahal dari lubuk hati kutahu
Ini sudah berakhir
Kuingat kata-katamu dengan jelas
Selain ucapan selamat tinggal
Bahwa waktu
Suatu saat akan mempertemukan lagi
Kau dan aku
Seperti pelangi datang
Setelah mentari bersinar
Tinggalkan hujan
Kau katakan waktu
Akan mengabulkan permintaan kalbu kita
Untuk melanjutkan lagi
Penggalan kisah yang terputus
Walau tanpa kau sadari
Kita telah berbeda Yang kuharap
Waktu menepis bayangmu
Di hari-hariku
Namun kutakut
Kusadari alami hal yang serupa
Sementara tiada yang mampu
Dapat mengganti tempatmu Di hatiku !
Hanya sebuah keputusasaan...
Mengapa waktu
Tak dapat membuatku berhenti mencintaimu
Saat kubaca
Akan perpisahan dari bola matamu
Kau katakan Bahwa kita akan bertemu lagi.
Padahal dari lubuk hati kutahu
Ini sudah berakhir
Kuingat kata-katamu dengan jelas
Selain ucapan selamat tinggal
Bahwa waktu
Suatu saat akan mempertemukan lagi
Kau dan aku
Seperti pelangi datang
Setelah mentari bersinar
Tinggalkan hujan
Kau katakan waktu
Akan mengabulkan permintaan kalbu kita
Untuk melanjutkan lagi
Penggalan kisah yang terputus
Walau tanpa kau sadari
Kita telah berbeda Yang kuharap
Waktu menepis bayangmu
Di hari-hariku
Namun kutakut
Kusadari alami hal yang serupa
Sementara tiada yang mampu
Dapat mengganti tempatmu Di hatiku !
Hanya sebuah keputusasaan...
Mengapa waktu
Tak dapat membuatku berhenti mencintaimu
Maaf?
Maaf..???
Apa gunanya memohon maaf...
Jika maknanya sudah tiada....
Pintamu terlalu kerap
Atas kesilapan berulang-ulang...
Menjadikan itu pelarian...
Mainan kata-kata teramat murah....
Jadi tak usah lagi kau ucap kata "maaf"
Apa Gunanya
Pada hati yang bersedia parah menanggung beban kecewa…
Seribu duka terpendam teramat dalam…
Apa gunanya membujuk jika rajuknya sudah berdarah…?
Mengalir tanpa henti, pekat dan merah…
Hangat memikul sebab teramat ngeri…
Apa gunanya memohon maaf jika maknanya sudah tiada…?
Pintanya terlalu sering atas kesilapan berulang-ulang…
Menjadikan ia pelarian mainan kata-kata teramat murah…
Apa gunanya kesal jika segalanya sudah terlambat…?
Tak mungkin berpaling lagi menyambung suatu kebodohan…
Karena yang berlaku adalah bukti kecurangan…
Yang teramat nyata
Catatan Rindu
Ia tidak mengira waktu ketika tersebut…
Tetapi yang paling sering apabila hujan rintik-rintik di luar jendela
Beberapa kenangan hinggap di kacanya, tergaris oleh tetesan air…
Tetes-tetes cagar awan semuanya melembutkan perasaan…
Tetapi amat melukakan
Di sebuah pantai mentari jatuh ke muka laut, menyebut keindahan
Di kaki lembayung itu ia menyebut namanya…
Jikalah kau mentari, lautku kering…
Jikalah kau hujan, sungaiku banjir…
Ada suka dan duka pada bicaranya tetapi duka itulah yang lebih…
Mencatatkan rindu
Demikian lama ia menyembunyikan puisi-puisinya
Kecewa atau rindukah tanpa sempat terbaca
Ia telah membakarnya di bawah mentari…
Engkaukah yang pilu atau akukah yang terharu…?
Keharuan itulah yang membakar jiwa…
Tanpa waktu
Pertama kali di dengarnya petikan gitar…
Satu-satunya yang terdengar adalah sayunya bahasa hati…
Dari kepedihan yang tidak terucap, semoga engkau menyadari
Kedewasaan dari cinta yang hancur ada yang lebih sayu dari itu
Apabila semua tetap begini
Ia amat berharap diam tanpa persoalan
Bagai lembayung mengenangnya suatu keindahan…
Bagai awan lembutnya menumpaskan mata, suaranya adalah ilham…
Dialah kelembutan pertama mampir di padang senja
Menentang matanya bagai menahan gelombang
Seperti Tiga Tahun dahulu sebelum ada rindu yang lain…
Telah tercatatkan sebuah rindu
Tetapi yang paling sering apabila hujan rintik-rintik di luar jendela
Beberapa kenangan hinggap di kacanya, tergaris oleh tetesan air…
Tetes-tetes cagar awan semuanya melembutkan perasaan…
Tetapi amat melukakan
Di sebuah pantai mentari jatuh ke muka laut, menyebut keindahan
Di kaki lembayung itu ia menyebut namanya…
Jikalah kau mentari, lautku kering…
Jikalah kau hujan, sungaiku banjir…
Ada suka dan duka pada bicaranya tetapi duka itulah yang lebih…
Mencatatkan rindu
Demikian lama ia menyembunyikan puisi-puisinya
Kecewa atau rindukah tanpa sempat terbaca
Ia telah membakarnya di bawah mentari…
Engkaukah yang pilu atau akukah yang terharu…?
Keharuan itulah yang membakar jiwa…
Tanpa waktu
Pertama kali di dengarnya petikan gitar…
Satu-satunya yang terdengar adalah sayunya bahasa hati…
Dari kepedihan yang tidak terucap, semoga engkau menyadari
Kedewasaan dari cinta yang hancur ada yang lebih sayu dari itu
Apabila semua tetap begini
Ia amat berharap diam tanpa persoalan
Bagai lembayung mengenangnya suatu keindahan…
Bagai awan lembutnya menumpaskan mata, suaranya adalah ilham…
Dialah kelembutan pertama mampir di padang senja
Menentang matanya bagai menahan gelombang
Seperti Tiga Tahun dahulu sebelum ada rindu yang lain…
Telah tercatatkan sebuah rindu
Di Balik Penantian
Penggalan kisah yang menanti
Berjalanlah dalam pelupuk desah…
Yang merayap ditepi dinding hati yang sepi
Berjalanlah demi sepenggal waktu dan sedetik kisah…
Tertuang dalam detik yang berdetak…
Dan rintihan yang terukir dalam detik yang menanti
Merajai sepi yang menepi, ditepi balutan tulang kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan…
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk…
Walaupun keterpurukan telah memurukku
Aku hanya memendang tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang, tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang, tapi dia yang menuntunku menemukan keindahan.
Berjalanlah dalam pelupuk desah…
Yang merayap ditepi dinding hati yang sepi
Berjalanlah demi sepenggal waktu dan sedetik kisah…
Tertuang dalam detik yang berdetak…
Dan rintihan yang terukir dalam detik yang menanti
Merajai sepi yang menepi, ditepi balutan tulang kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan…
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk…
Walaupun keterpurukan telah memurukku
Aku hanya memendang tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang, tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang, tapi dia yang menuntunku menemukan keindahan.
Jangan Menangis Sayang
Air matamu bak hujan turun…
Menghibakan lagi perasaanku
Keringkan pipimu, sayang…
Usah benarkan tangisanmu tercetus lagi di wajahmu
Walau terpaksa menangis di dalam hati…
Lebih baik begitu
Jangan menangis sayang
Perpisahan ini bukan dipinta
Terpaksa kita merelakannya
Yang berlalu biarkan berlalu
Sebenarnya kita tak ditakdirkan bersama
Terimalah kehendakNya, walaupun pahit untuk ditelan
Kita dicipta bukan untuk bersama
Jangan menangis sayang
Kenapa tangisanmu semakin laju?
Tetesan air matamu hanya menyayat pilu hatiku
Lupakan saja kenangan bersama kita dahulu, sayang
Binalah hidup barumu…
Kuyakin kau dapat menempuhinya…
Walau tanpa kehadiranku
Anggaplah pertemuan kita adalah takdirNya
Sekadar menguji kita dan anugerah kasih sayang yang tercipta…
Adalah suatu rahmat dariNya
Sayangku...jangan menangis lagi…
Aku kan tetap menyayangimu biarpun kita berpisah
Ingatan dan rinduku mengiringimu selalu
Doaku kau semoga bahagia selalu bersamamu
Kasihku padamu tak mungkin terpadamkan
Menghibakan lagi perasaanku
Keringkan pipimu, sayang…
Usah benarkan tangisanmu tercetus lagi di wajahmu
Walau terpaksa menangis di dalam hati…
Lebih baik begitu
Jangan menangis sayang
Perpisahan ini bukan dipinta
Terpaksa kita merelakannya
Yang berlalu biarkan berlalu
Sebenarnya kita tak ditakdirkan bersama
Terimalah kehendakNya, walaupun pahit untuk ditelan
Kita dicipta bukan untuk bersama
Jangan menangis sayang
Kenapa tangisanmu semakin laju?
Tetesan air matamu hanya menyayat pilu hatiku
Lupakan saja kenangan bersama kita dahulu, sayang
Binalah hidup barumu…
Kuyakin kau dapat menempuhinya…
Walau tanpa kehadiranku
Anggaplah pertemuan kita adalah takdirNya
Sekadar menguji kita dan anugerah kasih sayang yang tercipta…
Adalah suatu rahmat dariNya
Sayangku...jangan menangis lagi…
Aku kan tetap menyayangimu biarpun kita berpisah
Ingatan dan rinduku mengiringimu selalu
Doaku kau semoga bahagia selalu bersamamu
Kasihku padamu tak mungkin terpadamkan
Kekasih
Akan kupintal buih-buih menjadi tali mengikatmu
Akan kuanyam gelombang-gelombang…
Menjadi hamparan ranjang tidurmu
Akan kutenun awan-gemawan…
Menjadi selendang menudungi rambutmu
Akan kujahit bayu gunung menjadi baju pakaian malammu
Akan kupetik bintang timur…
Menjadi bingkai menyinari hatimu
Akan kujolok bulan gerhana menjadi selimut mimpimu
Akan kurebahkan matahari menjadi laut malammu
Menghirup sekar madumu
Kekasih, hitunglah mimpi yang membunuh reality…
Dengan syurga ilusi
Akan kuanyam gelombang-gelombang…
Menjadi hamparan ranjang tidurmu
Akan kutenun awan-gemawan…
Menjadi selendang menudungi rambutmu
Akan kujahit bayu gunung menjadi baju pakaian malammu
Akan kupetik bintang timur…
Menjadi bingkai menyinari hatimu
Akan kujolok bulan gerhana menjadi selimut mimpimu
Akan kurebahkan matahari menjadi laut malammu
Menghirup sekar madumu
Kekasih, hitunglah mimpi yang membunuh reality…
Dengan syurga ilusi
Rahasia Antara Kita Berdua
Rahasia Waktu......
Adalah...
Saat aku mengenalmu
Saat aku menyukaimu
Dengan atau tanpa izinmu
Adalah....
Misteri yang mampu mempertemukan kita
Dalam sebuah cerita dan kisah
Mengenang kembali saat sahaja
Adalah..
Adanya kasih dalam diam
Adanya rasa yang terdiam
Adanya api dalam sekam
Adalah..
Bila kita minta dan duga Untuk memperbaiki sebuah kisah
Menunggu hembusan Ilahi Untuk sepenggal sekenario agung
Antara kita berdua
Adalah...
Saat aku mengenalmu
Saat aku menyukaimu
Dengan atau tanpa izinmu
Adalah....
Misteri yang mampu mempertemukan kita
Dalam sebuah cerita dan kisah
Mengenang kembali saat sahaja
Adalah..
Adanya kasih dalam diam
Adanya rasa yang terdiam
Adanya api dalam sekam
Adalah..
Bila kita minta dan duga Untuk memperbaiki sebuah kisah
Menunggu hembusan Ilahi Untuk sepenggal sekenario agung
Antara kita berdua
Kau Yang Ada Di Hatiku
Dari celah dinding kalbu
Dalam suatu pemisah
Antara kau dan aku
Kutatap seraut wajah manis
Yang kau lukis dengan goresan kanvas biru
Lahirkan senyum ranum
Yang terkadang kau tutup
Dengan kedua,Telapak tangan lentikmu
Pesonanya tetap mengalir
Lalui celah tangan halusmu
Aku ingin tetap bertahan
Lupakan segala yang kurasakan
Lalaikan segala gejolak yang ada
Tapi tak bisa!!
Tak ada yang terkikis
Semuanya menitis kharisma terlukis
Kenapa harus kenal dan temui sosokmu
Adakah kemungkinan kita menyatu
Bilakah hati kita berpadu ?
Sementar renta waktu
Menyadarkan aku
Bahwa tak ada lagi yang dapat
Menggantikan tempatmu dihatiku.
Dalam suatu pemisah
Antara kau dan aku
Kutatap seraut wajah manis
Yang kau lukis dengan goresan kanvas biru
Lahirkan senyum ranum
Yang terkadang kau tutup
Dengan kedua,Telapak tangan lentikmu
Pesonanya tetap mengalir
Lalui celah tangan halusmu
Aku ingin tetap bertahan
Lupakan segala yang kurasakan
Lalaikan segala gejolak yang ada
Tapi tak bisa!!
Tak ada yang terkikis
Semuanya menitis kharisma terlukis
Kenapa harus kenal dan temui sosokmu
Adakah kemungkinan kita menyatu
Bilakah hati kita berpadu ?
Sementar renta waktu
Menyadarkan aku
Bahwa tak ada lagi yang dapat
Menggantikan tempatmu dihatiku.
Kenangan Dan Harapan
Waktu itu masih ku ingat
Tiga tahun yang silam…
Kala itu bulan September musim penghujan
Saat kita bertemu dalam dunia maya
Yang membuahkan cinta dihati…kau dan aku
Kini…bermusim kita masih berjauhan
Direntangi samudra mimpi…
Yang ntah kapan kan menjadi nyata…
Walau dalam angan cinta masih terpahat indah
Dalam hati sanubari yang menyimpan segumpal rindu…
Misteri dan tanda tanya…bilakah itu terjadi
Saat ini adalah hari ulang tahunku…
Dalam musim yang berjauhan…
Akan kah kau masih ingat padaku…
Ingat akan janji kita dulu…
Bahwa selamanya cinta kita takkan pernah mati
Walau ntah sampai kapan…
Dan kuakui cinta tak selamanya harus memiliki…
Yang mungkin hanya sebatas dalam ingatan
Menjelang hari kan senja
Tiga tahun yang silam…
Kala itu bulan September musim penghujan
Saat kita bertemu dalam dunia maya
Yang membuahkan cinta dihati…kau dan aku
Kini…bermusim kita masih berjauhan
Direntangi samudra mimpi…
Yang ntah kapan kan menjadi nyata…
Walau dalam angan cinta masih terpahat indah
Dalam hati sanubari yang menyimpan segumpal rindu…
Misteri dan tanda tanya…bilakah itu terjadi
Saat ini adalah hari ulang tahunku…
Dalam musim yang berjauhan…
Akan kah kau masih ingat padaku…
Ingat akan janji kita dulu…
Bahwa selamanya cinta kita takkan pernah mati
Walau ntah sampai kapan…
Dan kuakui cinta tak selamanya harus memiliki…
Yang mungkin hanya sebatas dalam ingatan
Menjelang hari kan senja
Kamis, 26 Juli 2012
Doaku Buatmu Kekasih
Telah ku pendamkan perasaan ini…
Jauh di lubuk hati
Pasti takkan ada yang tahu
Hendak ku ungkapkan terasa malu
Andai cinta ditolak…hati akan terluka
Lalu ku doakan buatmu kasih
Agar terbuka pintu hatimu
Menerima diri ini seadanya
Doaku buatmu kasih…
Jangan diacuhkan perasaanku ini
Hati bergelora…
Jantung berdegup kencang
Tatkala kutatap wajahmu
Hendak disapa…
Lidah kelu…bisu seribu bahasa
Lantas hanya sebuah senyuman…
Penuh ikhlas kulemparkan padamu
Namun, apa ada pada senyuman…?
Jika hati ini memberontak duka
Kasih yang dipuja tak mengerti
Maka ku doakan buatmu kasih
Agar lembutlah hatimu
Untuk menerima rinduku ini
Sebagai pengobat segala resah di dada
Agar terbuka pintu hatimu
Untuk menerima cintaku…
Yang kian hari kian payah kupendam
Aku hanyalah lelaki biasa yang ingin dicinta
Dan hanya kaulah yang bisa menggetarkan duniaku
Namun, kadangkala hati rasa sangsi
Diakah takdir ku?
Jauh di lubuk hati
Pasti takkan ada yang tahu
Hendak ku ungkapkan terasa malu
Andai cinta ditolak…hati akan terluka
Lalu ku doakan buatmu kasih
Agar terbuka pintu hatimu
Menerima diri ini seadanya
Doaku buatmu kasih…
Jangan diacuhkan perasaanku ini
Hati bergelora…
Jantung berdegup kencang
Tatkala kutatap wajahmu
Hendak disapa…
Lidah kelu…bisu seribu bahasa
Lantas hanya sebuah senyuman…
Penuh ikhlas kulemparkan padamu
Namun, apa ada pada senyuman…?
Jika hati ini memberontak duka
Kasih yang dipuja tak mengerti
Maka ku doakan buatmu kasih
Agar lembutlah hatimu
Untuk menerima rinduku ini
Sebagai pengobat segala resah di dada
Agar terbuka pintu hatimu
Untuk menerima cintaku…
Yang kian hari kian payah kupendam
Aku hanyalah lelaki biasa yang ingin dicinta
Dan hanya kaulah yang bisa menggetarkan duniaku
Namun, kadangkala hati rasa sangsi
Diakah takdir ku?
Harapan Yang Tak Abadi
Gelap sudah…
Kini tak ada lagi seberkas cahaya penerang
Hilang…hilang dan sirna sudah…
Hanya kesunyian memecah tabir kehidupan…
Bersama rentang mimpi yang tak penah ada
Dalam langkah yang telah gontai…
Hanyut terbawa duka yang tak terobati
Cinta…
Kini tak ada lagi, sebab malam tak bertanda…
Dan siang tak bercahaya, tertunduk malu dibalik awan
Hanya angin yang datang mengejek
Lewat serpihan debu-debu yang berterbangan
Kenangan…
Kini hanya sepantas angin berlalu…
Tinggalkan kehampaan dengan segumpal rindu dan kecewa
Hanya derita tanpa penawar…
Yang terbalut sekeping hati yang telah patah
Semuanya hanya kosong…
Menggambarkan berjuta harapan yang tak abadi
Semuanya hanyalah sebuah titipan…
Yang tak guna untuk disesali…
Berawal saat fajar, berakhir dikala senja
Kini tak ada lagi seberkas cahaya penerang
Hilang…hilang dan sirna sudah…
Hanya kesunyian memecah tabir kehidupan…
Bersama rentang mimpi yang tak penah ada
Dalam langkah yang telah gontai…
Hanyut terbawa duka yang tak terobati
Cinta…
Kini tak ada lagi, sebab malam tak bertanda…
Dan siang tak bercahaya, tertunduk malu dibalik awan
Hanya angin yang datang mengejek
Lewat serpihan debu-debu yang berterbangan
Kenangan…
Kini hanya sepantas angin berlalu…
Tinggalkan kehampaan dengan segumpal rindu dan kecewa
Hanya derita tanpa penawar…
Yang terbalut sekeping hati yang telah patah
Semuanya hanya kosong…
Menggambarkan berjuta harapan yang tak abadi
Semuanya hanyalah sebuah titipan…
Yang tak guna untuk disesali…
Berawal saat fajar, berakhir dikala senja
Tanpa Kau Fikir
Tahukah kau…
Suara ombak di tempatku berbeda dengan di tempat mu
Begitu jua saat fajar sinarannya berbeda di saat senja…
Dan semua itu membuat hati ini bertanya…
Kenapa harus ada derita bila bahagia tercipta…
Kenapa membedakan sang hitam bila putih menyenangkan…
Kenapa kau ajarkan aku bahagia, kau berikan aku derita
Atau Mungkin…
Senja kan tiba diperaduan yang tak berharap
Cahayanya menerangi batas-batas penderitaan
Pada malam yang tak berbintang dan fajar yang muram
Tanpa kepastian dari bekas-bekas yang tertinggal
Meraba kedalaman hati yang telah kosong kemudian menghilang
Yang telah hanyut dibawa ombak
Kini…
Sanggupkan aku berjalan dalam kegelapan…
Sebab lentera kehidupan telah kau tiup…
Berlalu saat kau menghilang begitu saja…
Tanpa ada sebuah kata yang bertahta dihati…
Hanya perbedaan dan perubahan yang ku tak tahu…
Kemana arah dan kemana tuju…
Yang kau lempar sambil menutup mata…
Tanpa kau fikirkan.
Suara ombak di tempatku berbeda dengan di tempat mu
Begitu jua saat fajar sinarannya berbeda di saat senja…
Dan semua itu membuat hati ini bertanya…
Kenapa harus ada derita bila bahagia tercipta…
Kenapa membedakan sang hitam bila putih menyenangkan…
Kenapa kau ajarkan aku bahagia, kau berikan aku derita
Atau Mungkin…
Senja kan tiba diperaduan yang tak berharap
Cahayanya menerangi batas-batas penderitaan
Pada malam yang tak berbintang dan fajar yang muram
Tanpa kepastian dari bekas-bekas yang tertinggal
Meraba kedalaman hati yang telah kosong kemudian menghilang
Yang telah hanyut dibawa ombak
Kini…
Sanggupkan aku berjalan dalam kegelapan…
Sebab lentera kehidupan telah kau tiup…
Berlalu saat kau menghilang begitu saja…
Tanpa ada sebuah kata yang bertahta dihati…
Hanya perbedaan dan perubahan yang ku tak tahu…
Kemana arah dan kemana tuju…
Yang kau lempar sambil menutup mata…
Tanpa kau fikirkan.
Maafkan Aku
Kegundahanku coba menghantuiku
Kerisauan ku coba tuk melupakanmu
Maafkan aku yang membenci dirimu.
Ku tak ingin ini terjadi tapi haruslah terjadi juga
Maafkan aku yang tak ingin menyapa dirimu
Ku tak ingin terluka oleh keangkuhan sikapmu itu
Derita yang kutahan melukai jiwa ini…
Luka yang kau berikan…
Meninggalkan setiap semangat hatiku…
Mengapa engkau angkuh kepadaku…?
Menepiskan semua pertanyaanku…
Meninggalkan kesendirianku…
Kau takkan pernah bisa untuk menjawabnya!
Karena engkau tak ingin menjawabnya…
Ku ingin melupakan dirimu
Menghapus semua kenangan tentangmu
Dan menyendiri untuk melupakanmu
Tetapi…
Buanglah tatapanmu dariku…
Yang kan membuatku ingat dirimu kembali
Yang kan melukai batinku lagi…
Dan yang kan mengusik mimpi mimpiku kembali
Kau terlalu angkuh tuk kutemani…
Terlalu sombong tuk kudekati…
Terlalu munafik tuk ku berbagi…
Maafkan aku…
Aku hanya ingin kau mengerti tentang risau hati ini
Dan buanglah angkuhmu untuk diriku…
Yang kerap kali melukai jiwa ini
Aku ingin kau kembali…
Kembali pada diri ini…
Karena aku…
Kerisauan ku coba tuk melupakanmu
Maafkan aku yang membenci dirimu.
Ku tak ingin ini terjadi tapi haruslah terjadi juga
Maafkan aku yang tak ingin menyapa dirimu
Ku tak ingin terluka oleh keangkuhan sikapmu itu
Derita yang kutahan melukai jiwa ini…
Luka yang kau berikan…
Meninggalkan setiap semangat hatiku…
Mengapa engkau angkuh kepadaku…?
Menepiskan semua pertanyaanku…
Meninggalkan kesendirianku…
Kau takkan pernah bisa untuk menjawabnya!
Karena engkau tak ingin menjawabnya…
Ku ingin melupakan dirimu
Menghapus semua kenangan tentangmu
Dan menyendiri untuk melupakanmu
Tetapi…
Buanglah tatapanmu dariku…
Yang kan membuatku ingat dirimu kembali
Yang kan melukai batinku lagi…
Dan yang kan mengusik mimpi mimpiku kembali
Kau terlalu angkuh tuk kutemani…
Terlalu sombong tuk kudekati…
Terlalu munafik tuk ku berbagi…
Maafkan aku…
Aku hanya ingin kau mengerti tentang risau hati ini
Dan buanglah angkuhmu untuk diriku…
Yang kerap kali melukai jiwa ini
Aku ingin kau kembali…
Kembali pada diri ini…
Karena aku…
Sebuah Surat
Pintu kamar ini telah tertutup
Jalan itu tinggal kerikil dan debu
Hujan yang datang tiba-tiba…
Kitalah yang terhempas di pantai
Dan mencatat atas nama pencarian cinta
Yang kita ketahui bagai pelayaran…
Yang kita ketahui bagai pelayaran…
Akan kembali ke pelabuhan menuju jalan diri
Demikianlah aku akan menulis padamu…
Dari kamar ini yang sering menyaksikan pernyataan hidupku
Tetapi entah untuk ke berapa kali surat ini tertutup…
Tetapi entah untuk ke berapa kali surat ini tertutup…
Dan diam…dengan keinsafan daun-daun luruh…
Menghentikan impian subuh
Apa Gunanya Kesal
Apa gunanya kesal...
jika segalanya sudah terlambat...
tak mungkin berpaling lagi...
menyambung suatu kebodohan...
kerana yang berlaku ...
adalah bukti kecuranganmu teramat nyata......
Hasratku Kepadamu
Hasrat ku kepadamu
Bagaikan hasrat ke kepuncak
Terpendam bisu aku kalah, rebah dan lemas
Hatimu di menangkan orang lain
Saat ini
Tak seorangpun menoleh lagi padaku
Seakan dunia ikut tertawa
Membiarkanku di awang awang
Agar neraka menjadi milikku
Dan kehancuran bersama ku saat ini
Bagaikan hasrat ke kepuncak
Terpendam bisu aku kalah, rebah dan lemas
Hatimu di menangkan orang lain
Saat ini
Tak seorangpun menoleh lagi padaku
Seakan dunia ikut tertawa
Membiarkanku di awang awang
Agar neraka menjadi milikku
Dan kehancuran bersama ku saat ini
Langganan:
Postingan (Atom)
About me
Maaf Ya, Di Blog Ini Tidak Di Ijinkan Untuk Klik Kanan
Diberdayakan oleh Blogger.